Siti Bainun Tidak Ditahan Reman Kerana Sedang Jalani Kuarantin – Saksi
Kuala Lumpur – Sedang jalani kuarantin susulan Covid-19 sebab utama Siti Bainun Abd Razali tidak ditahan reman. Perkara itu disahkan sendiri oleh saksi keenam Asisten Superitendan Nazatul Madiyah Manaf, lapor Awani.
“Untuk makluman Yang Arif, pada hari tangkapan tersebut, kita dapat maklumat daripada pegawai penyiasat bahawa (Siti) Bainun masih dalam kuarantin COVID-19, jadi kita tidak reman dia dan bagi jamin, sebab kita tak nak benda itu berjangkit-jangkit,” katanya di sini pada Khamis.
Nazatul yang dipertanggungjawab untuk menahan tertuduh merupakan pegawai penyiasat kanan, Siasatan Seksual Wanita dan Kanak-Kanak Ibu Pejabat Kontinjen (IPK) Kuala Lumpur.
Ramai yang mempertikaikan apabila Siti Bainun tidak ditahan reman selepas didakwa melakukan pengabaian dan menganiaya remaja perempuan berkenaan dan akhirnya segalanya terjawab selepas keterangan saksi keenam ini.
Siti Bainun yang berusia 30 tahun mengaku tidak bersalah atas dua pertuduhan iaitu mengabai dan menganiaya remaja perempuan berkenaan sehingga menyebabkan mangsa mengalami kecederaan fizikal dan emosi.
Dia didakwa melakukan perbuatan itu di sebuah kondominium di Wangsa Maju, antara Februari dan Jun 2021. Pertuduhan terhadapnya dilakukan mengikut Seksyen 31(1) (a) Akta Kanak-kanak 2001 yang membawa hukuman maksimum penjara 20 tahun atau denda RM50,000 atau kedua-duanya, jika sabit kesalahan.
Sumber: Awani Via Siakap Keli
7 Cara Mendapatkan Malam Lailatul Qadar di Bulan Ramadan, Perbanyak Ibadah
Menghidupkan Malam-Malam Ganjil 10 Hari Terakhir Ramadan dengan Ibadah
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Al-Bukhari dikatakan bahwa umat muslim dianjurkan untuk mencari Lailatul Qadar pada malam ganjil dalam sepuluh hari terakhir bulan Ramadan.
Dari Aisyah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Carilah Lailatul Qadar pada malam ganjil dalam sepuluh terakhir di bulan Ramadhan,” (HR Bukhari).
Sebagian besar ulama menjelaskan jika malam Lailatul Qadar umumnya datang di malam ganjil 10 hari terakhir Ramadan, Meski begitu, tidak menutup kemungkinan bahwa malam penuh kemuliaan ini akan datang di malam-malam genap.
Menghidupkan 10 Malam Terakhir Ramadan dengan Ibadah
Cara mendapatkan malam Lailatul Qadar membutuhkan usaha keras dan tidak kenal lelah untuk selalu meningkatkan intensitas ibadah terutama pada sepuluh akhir di bulan Ramadhan sebagaimana yang dipraktikan Rasulullah SAW. Hal ini sebagaimana yang dikemukakan hadits riwayat Muslim.
“Dari Aswad dari Aisyah ra ia berkata bahwa Nabi saw meningkatkan amal-ibadah pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan melebihi di waktu yang lain,” (HR Muslim).
Dalam riwayat lain dikatakan bahwa Rasulullah SAW mengencangkan kain bawahnya, menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya.
“Dari Aisyah RA, ia berkata, bahwa Rasulullah SAW ketika masuk sepuluh terakhir bulan Ramadhan, mengencangkan kain bawahnya, menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya,” (Muttafaq ‘alaih).
Salat Malam dan Memperbanyak Doa
Menunaikan Salat Malam
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
“Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 1901)
Setelah salat tarawih dan tadarusan, kamu bisa tidur terlebih dahulu. Lalu saat tengah malam atau menjelang sahur, bangun untuk menunaikan salat malam. Hal ini perlu kamu praktikkan sebagai cara mendapatkan malam Lailatul Qadar.
Dengan menunaikan ibadah salat malam ini, maka peluang untuk mendapat malam lailatul qadar juga akan meningkat. Fokuskan ibadah untuk mendekatkan diri pada Yang Maha Kuasa.
Memperbanyak Doa
Perbanyak doa di malam-malam sepertiga terakhir bulan Ramadan untuk meningkatkan peluang mendapatkan kemuliaan malam lailatul qadar. Rasulullah SAW memerintah Ummul Mukminin Aisyah untuk berdoa di malam-malam itu.
Aisyah berkata, “Wahai Rasulullah, apa pendapatmu jika aku ketepatan mendapatkan malam Lailatul Qadar, apa yang harus aku ucapkan?”, beliau menjawab:
“Ucapkanlah; ALLAHUMMA INNAKA ‘AFUWWUN TUHIBBUL ‘AFWA FA’FU ANNA” (Ya Allah, sesungguhnya Engkau maha pemaaf mencintai kemaafan, maka maafkanlah aku).” (HR. Ibnu Majah, yang dishahihkan oleh Al Albani)
Cara mendapatkan malam Lailatul Qadar ini patut kamu laksanakan pada 10 hari terakhir bulan Ramadan. Keistimewaan Lailatul Qadar yang sangat besar akan membuatmu diampuni dosanya oleh Allah SWT.
Iktikaf, Membaca Al-Qur’an, dan Perbanyak Zikir
Iktikaf
Iktikaf adalah berdiam di dalam masjid dengan syarat-syarat tertentu dengan niat semata-mata beribadah hanya untuk Allah SWT. Iktikaf adalah momen untuk lebih mendekatkan diri pada Allah SWT dengan melakukan serangkaian ibadah.
Ada beberapa syarat untuk sahnya iktikaf, antara lain beragama Islam, sudah baligh, dilaksanakan di masjid (baik masjid jami’ maupun masjid biasa), dan memiliki niat iktikaf.
Itikaf sebagai cara mendapatkan malam Lailatul Qadar saat bulan Ramadan dijelaskan dalam hadis berikut:
“Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa beri’tikaf di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari)
Waktu i’tikaf yang lebih afdhol adalah di akhir-akhir ramadhan (10 hari terakhir bulan Ramadhan) sebagaimana hadits ‘Aisyah, ia berkata,
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf pada sepuluh hari yang akhir dari Ramadhan hingga wafatnya kemudian isteri-isteri beliau pun beri’tikaf setelah kepergian beliau.”
Membaca Al-Qur’an
Kegiatan belajar, membaca, memahami, dan menghayati Al-Qur’an merupakan salah satu cara mendapatkan malam Lailatul Qadar di bulan Ramadan. Rasulullah Saw. bersabda, “Bacalah oleh kalian Al-Qur’an. Karena sesungguhnya Al-Qur’an itu akan datang menghampiri kalian di hari kiamat sebagai syafaat.” (HR Muslim)
Ada banyak keutamaan membaca Al-Quran, terlebih pada bulan Ramadan seperti sekarang ini. Beberapa keutamaan itu diantaranya adalah selain semakin mendekatkan diri kepada Tuhan, membaca Al-Quran juga memperoleh dua pahala yakni pahala membaca dan pahala susah payahnya:
“Orang yang membaca Al-Qur’an dengan mahir adalah bersama para malaikat yang mulia lagi ta’at, sedangkan orang yang membaca Al-Qur’an dengan tergagap dan susah membacanya baginya dua pahala.” (Hadits Muttafaq alaih).
Perbanyak Zikir
Cara mendapatkan malam Lailatul Qadar selanjutnya adalah dengan memperbanyak zikir. Amalan satu ini tentunya merupakan ibadah yang paling mudah, karena bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja.
Bahkan dalam sebuah hadis disebutkan bahwa orang yang tidak berzikir kepada Allah SWT seperti ia tidak hidup. “Perumpamaan orang yang berzikir kepada Tuhannya dengan orang yang tidak berzikir kepada Tuhannya adalah seperti orang yang hidup dengan orang yang mati.” (HR. al-Bukhari).
Perintah Zikir terdapat pada beberapa surat, salah satunya adalah Surat Al Araf ayat 205 yang artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, berkirlah (dengan menyebut) nama Allah dengan zikir yang sebanyak-banyaknya.”
Manusia tak pernah luput dari yang namanya salah dan dosa. Isi malam-malam terakhir Ramadan ini dengan memperbanyak taubat dan permohonan ampun. Kalau bertepatan dengan malam lailatul qadar, berkahnya akan sangat luar biasa. Selama masih ada waktu dan kesempatan, manfaatkan setiap waktu yang tersisa di bulan Ramadan ini dengan berbagai ibadah dan amalan.